MY INCOME.ID – Salah satu produk andalan yang banyak dipasarkan oleh berbagai perusahaan MLM adalah “suplemen makanan” atau biasa disebut “suplemen” saja.
Suplemen adalah produk yang dirancang untuk melengkapi asupan nutrisi harian. Biasanya, suplemen mengandung satu atau lebih zat gizi seperti vitamin, mineral, asam amino, enzim, serat, atau ekstrak tumbuhan.
Sebagai produk kesehatan, suplemen dimaksudkan untuk mendukung fungsi tubuh, meningkatkan daya tahan, atau memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu yang mungkin tidak tercukupi dari pola makan sehari-hari.
Suplemen biasanya diolah dari bahan-bahan alami seperti kolostrum, propolis, daun kelor, dll.
Salah satu bahan alami yang populer adalah spirulina.
Perusahaan yang Memasarkan Spirulina
Ada banyak perusahaan yang memasarkan spirulina sebagai produk suplemen, baik yang memakai skema pemasaran berjenjang (MLM) maupun bukan.
Sebagai contoh, Amway menawarkan produk seperti Nutrilite™ Organics Green Superfood Powder yang mengandung spirulina. Selain itu, suplemen Nutrilite™ Vitamin B juga menggunakan spirulina sebagai sumber vitamin B.
DXN memiliki produk DXN Spirulina yang mengandung spirulina murni, kaya akan protein, vitamin, dan mineral. DXN sering mempromosikan spirulina sebagai suplemen harian untuk meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.
Tiens (Tianshi) juga memasarkan produk Tiens Spirulina Capsules yang berfungsi mendukung sistem kekebalan tubuh, meningkatkan metabolisme, dan membantu memperbaiki kondisi tubuh akibat kekurangan nutrisi.
Biotekno adalah perusahaan yang menawarkan berbagai produk berbasis bioteknologi, termasuk suplemen dan produk kecantikan yang mengandung spirulina. Biotekno menggunakan sistem dropship dan afiliasi, memberikan kesempatan bagi individu untuk menjadi reseller tanpa modal awal.
Kemudian, Spiralife adalah perusahaan bioteknologi asal Indonesia yang memproduksi spirulina berkualitas tinggi. Spiralife membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi reseller produk spirulina dan menawarkan berbagai keuntungan seperti margin yang tinggi dan pelatihan pemasaran digital.
Bukan Tumbuhan Sejati
Spirulina adalah sejenis ganggang atau mikroalga berwarna biru-hijau yang tumbuh alami di perairan tropis dan subtropis.
Sebagai mikroalga, spirulina sebenarnya bukan tumbuhan melainkan bakteri dari golongan cyanobacteria (bakteri fotosintetik) dan sering disebut blue-green algae.
Proses reproduksi spirulina berbeda dibandingkan dengan golongan tumbuhan pada umumnya.
Tumbuhan berkembang biak melalui siklus hidup yang kompleks dan melibatkan biji, bunga, atau spora.
Sebaliknya, spirulina berkembang biak secara biner, yaitu dengan membelah diri seperti bakteri. Proses reproduksi ini lebih cepat dan sederhana dibandingkan tumbuhan.
Secara individual, spirulina sebenarnya berukuran sangat kecil (mikroskopik). Sel-sel spirulina ini tumbuh dalam bentuk rantai atau filamen spiral yang saling terhubung, membentuk massa hijau kebiruan, gumpalan atau lapisan tebal di permukaan air yang mudah dipanen.
Saat ini, banyak yang membudidayakan spirulina secara komersial di kolam atau reaktor biofarmasi yang dirancang untuk meniru lingkungan alaminya.
Negara-negara seperti Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Thailand adalah produsen utama spirulina dalam skala besar.
Dikonsumsi Suku Aztec
Spirulina memiliki sejarah panjang dalam konsumsi manusia.
Pada era peradaban kuno, suku Aztec di wilayah Mesoamerika telah mengonsumsi spirulina sebagai sumber nutrisi utama mereka, jauh sebelum dunia modern mengenal spirulina.
Suku Aztec mengumpulkan spirulina dari danau-danau di Lembah Meksiko, terutama Danau Texcoco, di mana alga ini tumbuh alami di perairan dangkal dan bersifat alkali.
Spirulina kemudian dikeringkan dan diolah menjadi kue atau adonan yang dikenal dengan nama “tecuitlatl”, yang berarti “limbah batu” dalam bahasa Nahuatl.
Masyarakat Aztec mengonsumsi spirulina sebagai sumber protein utama, terutama bagi para prajurit dan pelaut yang membutuhkan makanan bernutrisi tinggi dengan daya tahan lama.
Penemuan Kembali Spirulina di Dunia Modern
Setelah kejatuhan Kekaisaran Aztec oleh penjajah Spanyol, konsumsi spirulina menurun drastis.
Namun, pada abad ke-20, para ilmuwan yang meneliti sumber pangan alternatif menemukan kembali spirulina di Danau Texcoco, yang masih dipanen oleh masyarakat lokal dalam skala kecil.
Penelitian lebih lanjut mengonfirmasi nilai gizi yang luar biasa dari spirulina, sehingga kini diproduksi secara global sebagai superfood, termasuk dalam bentuk suplemen dan makanan kesehatan.
Sumber Pangan untuk Misi Luar Angkasa
Keunikan lainnya, mikroalga biru-hijau ini juga berpotensi sebagai sumber makanan untuk misi luar angkasa yang memerlukan waktu lama, termasuk perjalanan ke planet Mars.
Penelitian menunjukkan bahwa spirulina dapat tumbuh dalam kondisi yang menyerupai lingkungan Mars dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di sana.
Sebuah kajian yang terbit dalam Acta Astronautica meneliti pertumbuhan Arthrospira platensis (spirulina) menggunakan campuran yang mensimulasikan regolit Mars dan urin astronot. Hasilnya positif dan menjanjikan.
Selain itu, program MELiSSA (Micro-Ecological Life Support System Alternative) yang dipimpin oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) juga telah melakukan eksperimen untuk menumbuhkan spirulina di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Hasilnya menunjukkan bahwa spirulina dapat berkembang dengan baik dalam kondisi mikrogravitasi, mendukung potensinya sebagai sumber makanan dan oksigen bagi astronot.
Keunggulan spirulina yang meliputi kandungan protein yang tinggi, kemampuan fotosintesis untuk menghasilkan oksigen, dan penggunaan sumber daya yang efisien, menjadikan mikroalga ini kandidat ideal untuk mendukung kehidupan dalam misi luar angkasa jangka panjang.
Kandungan dan Manfaat Spirulina
Spirulina dikenal sebagai superfood karena kandungan nutrisinya yang sangat kaya dan lengkap.
Mikroalga ini mengandung berbagai macam zat gizi esensial yang bermanfaat bagi tubuh. Berikut adalah komposisi kandungan utama spirulina serta manfaatnya bagi kesehatan.
1. Protein (≈ 60–70%)
Spirulina mengandung protein tinggi dengan 9 asam amino esensial, menjadikannya sumber protein nabati yang lengkap. Manfaatnya adalah mendukung pertumbuhan otot, perbaikan jaringan, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
2. Karbohidrat (≈ 15–20%)
Terdiri dari polisakarida kompleks yang mudah dicerna dan memberikan energi bertahap. Manfaatnya adalah sebagai sumber energi sehat yang tidak meningkatkan gula darah secara drastis.
3. Lemak Sehat (≈ 5–8%)
Spirulina mengandung asam lemak esensial seperti GLA (Gamma Linolenic Acid) yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Kandungan zat ini juga mendukung fungsi otak, mengurangi peradangan, dan menjaga kesehatan kulit.
4. Mikronutrien Penting dan Pigmen Bioaktif
Selain itu, spirulina juga mengandung vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B6, B9, B12), vitamin A (Beta-karoten), serta vitamin C dan E.
Kandungan mineralnya meliputi Zat Besi, Kalsium, Magnesium, Kalium, dan Fosfor.
Spirulina juga mengandung Pigmen Bioaktif seperti Fikosianin, pigmen biru unik yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Manfaatnya adalah melawan radikal bebas dan melindungi sel dari peradangan kronis.
Kandungan Klorofilnya membantu proses detoksifikasi tubuh, membersihkan darah, meningkatkan oksigenasi sel, dan memperbaiki kesehatan hati.
Sementara itu, kandungan Karotenoid (Beta-karoten dan Zeaxanthin) berperan penting untuk kesehatan mata dan kulit, menjaga ketajaman penglihatan, dan melindungi tubuh dari efek buruk sinar UV.
***
Nah, dengan mengetahui berbagai kandungan nutrisi spirulina, manfaatnya bagi kesehatan, bahkan juga sejarah dan ciri-ciri biologinya, para distributor yang kebetulan memasarkan produk spirulina bisa meng-upgrade pengetahuannya tentang produk (product knowledge) yang sangat penting dalam marketing. [SDJ]
